Interpretasi Citra
Setelah data sudah didapat dan terkumpul, lalu data citra tersebut diapakan? Jawabannya adalah diinterpretasi atau singkatnya dianalisis untuk dapat menghasilkan suatu keputusan sesuai dengan penelitian atau pengamatan yang dilakukan.
Interpretasi citra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu (tafsiran). Sedangkan menurut Kaelan (1998), interpretasi adalah sebuah seni yang menggambarkan komunikasi secara tidak langsung, tapi komunikasi tersebut dapat dengan mudah untuk dipahami. Interpretasi citra menurut Estes dan Simonett (1975) merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Keberhasilan di dalam interpretasi foto sangat bervariasi tergantung dari latihan dan pengalaman penafsir, sifat objek yang di interpretasi, dan kualitas foto yang digunakan. Interpretasi citra menurut Poer (2019) adalah sebuah kegiatan menganalisis foto atau gambar yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan mengidentifikasi suatu objek dan juga peran objek tersebut.
Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya. Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji citra dan atau foto udara dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek. Dengan demikian, interpreter berupaya untuk mengenali objek yang tergambar pada citra dan menerjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu seperti geografi, pertanian, ekologi, perencanaan wilayah, dan sebagainya.
Unsur-unsur Interpretasi Citra
RONA DAN WARNA
Rona merupakan tingkat kegelapan/ kehitaman pada citra, dan pada umumnya rona dibedakan menjadi putih, kelabu putih, kelabu hitam, dan hitam. Dalam interpretasi citra, rona dan warna merupakan kunci utama untuk pengenalan objek, sehingga rona dan warna disebut unsur dasar atau unsur interpretasi primer. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi objek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan spektrum.
Contoh pengenalan objek berdasarkan pada rona: Pada lingkaran biru jauh lebih gelap dari pada lingkaran kuning karena lingkaran biru vegetasinya lebih rapat dari pada vegetasi di lingkaran kuning.
BENTUK
Bentuk merupakan atribut yang jelas, sehingga banyak objek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja. Bentuk (shape) merujuk pada bentuk umum, struktur dan outline suatu objek. Mengenali bentuk objek dapat menjadi kunci sukses dalam interpretasi citra. Bentuk objek dengan batas luasan geometric merujuk pada bentuk wilayah permukiman dan pertanian. Sebaliknya, fenomena alam yang natural, seperti batas hutan, umumnya tidak teratur.
Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk : Bangunan sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U atau persegi panjang
OBJEK
Ukuran merupakan atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. Ukuran objek pada citra merupakan fungsi skala, sehingga dalam interpretasi citra harus selalu diperhatikan skalanya. Di dalam citra, kita perlu mengenal ukuran relative objek yang sedang dikaji terhadap objek lain di sekitarnya, termasuk juga ukuran absolutnya, untuk membantu proses interpretasi objek tersebut. Perkiraan secara cepat ukuran suatu objek depot membantu mempercepat proses interpretasi citra.
Contoh pengenalan obyek berdasarkan ukuran diantaranya: Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau, industri, Rumah mukim pada umumnya lebih kecil bila dibanding dengan objek bangunan sekitarnya seperti sekolah, kantor, dan industri.
TEKSTUR
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur sering dinyatakan dalam tekstur kasar, sedang, dan halus.
Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur: Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak bertekstur halus.
POLA
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan beberapa objek alamiah.
Contohnya seperti kebun karet, kopi, yang sering dikenali dari pola larikan dan jarak tanamnya yang teratur.
BAYANGAN
Bayangan bersifat menyembunyikan objek yang berada di daerah gelap, sehingga objek yang tertutup bayangan akan samar atau tidak tampak sama sekali. Namun bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting dari objek yang justru lebih tampak dari bayangannya. Bayangan (shadow) juga dapat membantu proses interpretasi karena dapat digunakan untuk memperkirakan profil dan ketinggian relatif suatu objek.
Contohnya seperti pada gambar tersebut, kita bisa mengidentifikasi bahwa suatu objek lebih tinggi dibandingkan dengan objek lain melalui panjang bayangannya. Terlihat pada gambar bahwa tower telekomunikasi memiliki bayangan yang lebih panjang dibandingkan dengan rumah disekitarnya, menandakan bahwa tower lebih tinggi dibanding rumah.
SITUS
Situs diartikan sebagai letak obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar.
Contoh pengenalan objek berdasarkan situs: Sawah berada di dataran rendah khususnya dengan tanah aluvial.
ASOSIASI
Beberapa obyek sering berasosiasi erat dengan objek lain sehingga suatu objek dapat ditandai dengan objek lainnya. Asosiasi ini lebih besar manfaatnya dalam mengenali objek bentukan manusia.
Contoh pengenalan objek berdasarkan bayangan: Stasiun kereta api berasosiasi dengan rel kereta api.